SELAMAT DATANG......! BUAT AGAN2 PENGGEMAR HANDCRAFT CANTIK, LUCU, UNYU, N UNIK, BOLEH LHO AGAN2 LIHAT2 HAND CRAFT KAMI..., SILAKAN DIORDER KALO AGAN SUKA... ^__^

Jumat, 02 Maret 2012

Dilema di jalanan

"Sungguh miris"! Mata balita itu terlihat begitu sayu. Kepala disandarkanya ke pundak ibu yang menggendognya dengan kain jarit. Begitu polos dan pasrah ditunjukkan raut wajahnya.Tak sampai hati ku bayangkan betapa dinginnya angin sore ini mengenai tubuh anak itu. Yang pasti lebih dingin dari yg ku rasakan. Karena hanya selembar kain kaos lengan pendek dan celana panjang saja yang membalut tubuhnya. Mungkin sedikit hangat dengan tutup kepala yang mungkin juga sengaja dipersiapkan. Kulihat si ibu menggendongnya, mengajaknya berkeliling, menghampiri mobil-mobil yang berhenti saat lampu perempatan menyala merah. Ku lihat si ibu mengharapkan pengemudi merasa belas kasihan dan menyisihkan sedikit receh rupiah untuk memenuhi gelas air mineral yang dibawanya. Sudah sering ku lihat ibu itu. Aku sampai hafal bagaimana cara dia memandang lingkungan sekeliling setelah selesai menghampiri semua mobil yang harus berhenti di perempatan itu. Entah apa yang dia fikirkan dengan pandangan kosong tersebut. Sesekali juga dia memberi minuman prodak instan pada anak yang digendongnya dan kemudian tetap melanjutkan memandang kosong lingkungan di sekelilingnya.Satu hal yang membuatku semakin miris.



Aku tak hafal wajah-wajah anak yang digendongnya. Karna selang beberapa hari kemudian, anak yang digendong bukanlah anak yang kemarin.  Berganti hari, ganti anak yang lain. Sering ku berfikir, tak mungkin ibu itu mempunyai anak banyak dengan umur yang sama. Lalu anak siapa itu? Ibu mana yang tega membiarkan anak-anak itu mengorbankan kebahagiaa dan masa depannya untuk ikut mengadu nasib di jalanan. Yang sudah pasti panas dan dingin yang ekstrim harus terpaksa dia rasakan.  ( Saat ini aku membayangkan anak-anak itu bercanda dengan teman-teman sebayanya, atau menikmati makanan dan minuman hangat di rumahnya dengan keluarga tercintanya, atau mungkin tidur di samping ibunya dengan kasur empuk dan selimut hangat ) Kalau saja itu benar-benar terjadi.. Entah lah, siapa yang patut disalahkan. Dan siapa yang selayaknya diminta untuk bertanggung jawab. Kuasa Allah melebihi apapun di dunia ini. Aku hanya bisa mendoakan, semoga kelak di masa depan, anak-anak itu menjadi pengemudi mobil yang berhenti di perempatan tersebut saat lampu menyala merah... Amin.

By : achi_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar